Dari dulu sampai sekarang perdebatan dan kekisruhan dalam hal penentuan Awal Puasa atau Ramadahan masih saja terus terjadi, padahal sudah ada dua teori yang digunakan untuk menentukannya yaitu Rukyat dan Hisab. Kedua teori ini sama kedudukannya untuk menentukan awal puasa. Namun karena penerapannya yang berbeda, maka akan menimbulkan persepsi dan pendapat yang berbeda pula dalam menetapkan awal puasa. Banyak Pihak yang merasa paling benar dalam hal penerapan kedua teori ini, sehingga sangat sulit untuk menyamakan persepsi. Tahun 2013 ini juga terjadi perbedaan Awal Ramadhan antara Pemerintah dengan beberapa pihak, diantaranya Muhammadiyah yang secara tegas menetapkan bahwa Awal Ramadhan jatuh pada hari Selasa 9 Juli 2013. Din Syamsudin memutuskan bahwa Muhammadiyah tidak akan mengikuti sidang Isbad yang akan digelar oleh Pemerintah dengan agenda mendengarkan persepsi dari berbagai kalangan.
Muhammadiyah menggunakan pendekatan perhitungan Hisab, mereka berpendapat bahwa kalender astronomi pada hakekatnya tidak akan pernah berubah. Sedangkan Pemerintah menggunakan pendekatan Rukyat yaitu dengan melihat Bulan dulu untuk menentukan Awal Ramadhan 2013. meskipun terjadi perbedaan pandangan dalam hal menentukan Awal Ramadhan, Muhammadiyah akan tetap menghormati keputusan Pemerintah sehingga perbedaan Awal Ramadhan ini tidak mengurangi kekhusukan kita semua dalam beribadah puasa.
Menurut kalender resmi yang diterbitkan oleh Pemerintah Arab Saudi, Awal Ramadhan di Negara Indonesia tahun 2013 ini jatuh pada hari Rabu 10 Juli 2013.
Untuk kepastian Awal Ramadhan 2013 di Indonesia masih menunggu hasil sidang Isbad yang berlangsung pada senin 8 Juli 2013. Peneliti Lapan memaparkan bahwa Pihaknya telah melihat Hilal, namun untuk meyakinkan Penetapan Ramadhan akan dilakukan Rukyat.
