Malang betul nasib para pemain PSMS Medan, sudah 10 Bulan tidak mendapatkan gaji, alih-alih ingin menyuarakan aspirasimya ke kantor PSSI, malah justru terancam sanksi. Hal inilah yang dirasakan para pemain PSMS Medan yang bermain di Divisi Utama PT Liga Indonesia.
Alamsyah salah satunya pemain yang merasakan dampak yang begitu luar biasa, kehidupanya kini menjadi sangat sulit bahkan untuk makan setiap harinya saja ia harus berhutang mie instan di warung dekat rumahnya.
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sekarang ia dan seluruh pemain PSMS lainnya beralih profesi menjadi pekerja serabutan. sangat jauh dari apa yang ada dibenaknya dulu, ternyata nasib baik untuk menjadi pemain sepakbola profesional dengan gaji yang besar masih jauh dari harapan.
Para Pemain PSMS akhirnya ke Kantor PSSI di Jakarta untuk meminta pertolongan, agar diberikan solusi yang terbaik sehingga tunggakan gaji mereka bisa dibayarkan, namun hal ini malah menjadi bumerang bagi mereka karena bukan pertolonganlah yang mereka dapatkan, justru mereka terancam sanksi oleh PSSI karena dianggap telah melanggar aturan.
Menpora Roy Suryo menghimbau kepada PSSi untuk tidak memberikan sanksi kepada para pemain PSMS, justru Pihak Klub lah yang seharusnya diberikan sanksi karena telah lalai memenuhi kewajibannya untuk menggaji para pemainnya.
entah bagaimana nasib mereka kini, yang pasti Sepakbola Indonesia tidak akan bisa maju dan berjaya kalau sistemnya masih amburadul seperti ini. semoga kejadian ini menjadi yang terakhir kalinya, dan tidak terulang lagi dikemudian hari.
